“Program peningkatan produksi (perikanan) harus didukung oleh industri pengolahan. Semuanya butuh teknologi”. Demikian ungkap Endhay Kusnendar, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) dalam pidato pembukaan FITA 2011 (19/7).
Merujuk data Food and Agriculture Organization (FAO) 2009, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara penghasil perikanan setelah China. Peningkatan produksi perikanan Indonesia ini sangat signifikan pada 2009-2010. Percepatan produksi semakin meningkat jika diiringi aplikasi teknologi. Penyelenggaraan FITA 2011, menjawab persoalan itu.
Forum Inovasi Teknologi Akuakultur (FITA) 2011 menjadi ajang pertemuan para pemangku kepentingan akuakultur untuk menyebarkan teknologi dan informasi terkini. Tidak hanya para peneliti dan perekayasa, pembudidaya serta kalangan swasta pun turut memarakkan gelaran tahunan itu.
Acara akbar insan peneliti akuakultur ini memfasilitasi pertukaran informasi antara penghasil dan pengguna teknologi akuakultur. Bahkan, juga memacu peneliti, perekayasa, dan pengguna teknologi akuakultur untuk melakukan perbaikan, pengembangan, serta menggali peluang inovasi teknologi baru di bidang akuakultur. “Dalam forum ini kita sampaikan teknologi yang bisa meng-accelerate (mempercepat) produksi perikanan budidaya di Indonesia, salah satunya adalah teknologi pengolahan produk,” terang Endhay.
FITA yang ketiga ini lebih mengedepankan pengembangan teknologi aplikatif, inovatif, dan diperlukan masyarakat. ”Tahun pertama FITA di Surabaya masih banyak hasil-hasil penelitian. Kemudian kami ubah karena ini kebutuhan masyarakat,” lanjut Endhay.
Sesuai Kebutuhan
Mengangkat tema ”Inovasi Teknologi Akuakultur Mewujudkan Indonesia sebagai Produsen Utama Perikanan”, acara ini mampu menyedot perhatian 450 peserta seminar dan 29 peserta pameran. ”Targetnya sangat melampaui. Tadinya target paling banyak 250 (peserta), ini yang sudah registrasi 450 (peserta),” kata Irsyaphiani Insan, Ketua Panitia FITA 2011. Ia menambahkan, antusiasme peserta karena dihadirkannya pembicara inti sesuai kebutuhan mereka.
Acara yang diselenggarakan pada 19 – 21 Juli 2011 di Hotel Inna Grand Bali Beach, Denpasar, Bali ini menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan profesional. Yaitu, Dr. March Le Groumellec (Aquacultur De La Mahajamba), Dr. Dean M. Akiyama (PT Central Proteina Prima, Tbk), Dr. Muhammad Ayub (Infofish), Ahikam Gissi (Kovax, Ltd), dan Prof. Dr. Martani Huseini (Universitas Indonesia).
Lima sesi seminar dapat diikuti seluruh peserta. Yakni: Sesi Akuakultur/Indonesian Shrimp Farmer Day Class dengan pembicara khusus Dr. Farshad Shiscerchian (President & CEO Blue Aqua International, Pt & Ltd) dan Dr. Orapint Jintasathaporn (Fakultas Perikanan, Universitas Kasetsart Thailand); Sesi penyakit ikan dan udang dengan pembicara Ir. Maskur, MS (Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan), Prof. Dr. Kamiso H. N. (UGM), Dr. Yuri Sutanto, dan Prof. Dr. Enang Harris (IPB); Sesi Nutrisi dan Teknologi Pakan Ikan dengan pembicara Dr. Endhay Kusnendar (Indonesian Fish Nutrition Network); Sesi Ikan Hias Indonesia; dan Sesi Pengolahan Produk, Bioteknologi, dan Sosial Ekonomi.
Kerja Bareng
Dibandingkan perhelatan sebelumnya, FITA kali ini meriah oleh stan peserta pameran yang menggelar peralatan akuakultur (kincir, terpal, wadah pakan), pakan, obat-obatan dan multivitamin, hingga produk olahan perikanan.
Beberapa institusi dan perusahaan juga mengikuti pameran antara lain, PT Suri Tani Pemuka, Gani Artha Dwitunggal, Indosco Dwijaya Sakti, Tequisa Indonesia, Central ProteinaPrima, Tbk, Teco Multiguna Elektro, Blue Aqua International, Dwipa Megah Lestari, Kinglab Indonesia, Sun Perkasa Indonesia, Puslitbang Perikanan Budidaya, Ditjen Perikanan Budidaya, dan Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol, Bali.
Acara FITA ini hasil kerja bareng Balitbang KP dengan Ditjen Perikanan Budidaya. ”Kita harapkan ini akan terus berlangsung lebih besar lagi. Kalau nanti disatukan antara Indoaqua dan FITA ini saya kira kita akan satu langkah ke depannya,” ujar Endhay. Untuk penyelenggaraan akuakultur selanjutnya, ia mengharap keterlibatan Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) agar acara lebih semarak.
Windi Listianingsih
Silahkan bergabung dengan situs Indoaqua di www.indoaqua.com
Semoga perikanan Indonesia MAKIN MAJU